Saat ini penyakit jantung koroner menduduki peringkat pertama dari penyebab kematian penyakit jantung.
Penyakit jantung koroner berkembang secara perlahan. waktunya bertahun-tahun tanpa disadari. Kadang, penderitanya merasa seperti terserang maag karena disertai rasa nyeri di ulu hati.
Lantas, bagaimana sebenarnya gejala penyakit jantung koroner bisa dikatakan mirip seperti penyakit maag?


Gastro esophageal reflux disease (GERD) merupakan penyakit saluran cerna bagian atas yang terjadi karena asam lambung dengan derajat keasaman yang tinggi naik ke kerongkongan.
Gejala GERD hampir sama dengan sakit lambung. Gejala khusus GERD yang mudah dibedakan dari sakit lambung adalah rasa seperti terbakar di bagian belakang tulang dada dan cairan lambung yang naik tidak hanya sampai ke kerongkongan, tetapi juga bisa sampai ke mulut sehingga dapat terasa asam pada bagian belakang mulut.
Pada penderita GERD, terjadinya sesak napas dipicu oleh hal-hal yang meningkatkan asam lambung, seperti saat terlambat makan, stres atau setelah mengkonsumsi kopi.
Sedangkan gejala serangan jantung sangat bervariasi, seperti adanya tekanan atau dada seperti ditekan hingga beberapa menit, rasa tidak nyaman di dada atau tubuh bagian atas, sesak napas dan pusing.
Menurut dokter spesialis penyakit dalam RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Ari Fahrial Syam, serangan jantung memiliki keluhan mirip dengan gejala sakit maag, yang perlu diwaspadai jika penderita memiliki faktor resiko seperti merokok, obesitas, dan riwayat diabetes militus.
"Gejala jantung juga dapat menimbulkan nyeri di ulu hati, hal itu disebabkan karena pembuluh darah ke hati tersumbat. Biasanya, jika tak diperiksa, dokter mengira pasien terkena sakit maag," kata dr Ari saat dihubungi INILAH.COM, Senin (27/8).
Gejala lain yang umum adalah nyeri di dada. "Nyerinya melebar dan menjalar menembus ke lengan kiri," jelas dr Ari.
Selain itu ada juga yang tertidur sebentar, bangun dan tertidur lagi. "Ini karena aliran darah ke jantung terganggu dan pompa darah ke otak berkurang."
Untuk itu, sambung dr Ari, jika merasa gejala di atas, perlu pemeriksaan awal penyakit jantung koroner.
Untuk deteksi dini, biasanya dilakukan latihan uji jantung berbeban berupa tes treadmill. Tes ini pun hanya direkomendasikan untuk mereka yang diyakini aman melakukannya. Tes lain adalah prosedur elektrokardiogram, evaluasi struktur dan fungsi jantung dengan echocardiografi doppler dan tes lainnya.
Nah, bagi Anda, terutama yang berusia muda, ketika merasakan nyeri berkepanjangan pada perut segeralah periksakan diri ke dokter Jantung. Siapa tahu gaya hidup Anda memicu jantung koroner.

Leave a Reply