Alat
Rerata aliran
yang disarankan
(l/mnt)
Persentase
Oksigen
Keuntungan
Kerugian
Low-Flow Systems
Cannula
1
2
3
4
5
6
24%
28%
32%
36%
40%
44%
Ringan, nyaman, murah, tidak mengganggu makan dan aktivitas
Mukosa hidung kering, FiO2bervariasi
Oropharyngeal catheter
1–6
23–42
Murah, tidak perlu trakheostomi
Iritasi mukosa hidung, kateter harus sering diganti-ganti dengan lobang hidung satunya
Mask, simple
6–8
40–60
Mudah digunakan dan murah
Kurang cocok, FiObervariasi, dilepas saat makan
Mask, partial rebreather
8–11
50–75
Konsentrasi oksigen sedang
Panas, kurang cocok, dilepas saat makan
Mask, non-rebreather
12
80–100
Konsentrasi oksigen tinggi
Kurang cocok
High-Flow Systems
Transtracheal catheter
¼-4
60–100
Lebih nyaman, dapat disembunyikan di dalam baju, oksigen lebih rendah dibandingkan kanula nasal
Butuh sering pembersihan dan teratur, membutuhkan intervensi bedah
Mask, Venturi
4–6
6–8
24, 26, 28
30, 35, 40
Pemberian oksigen tingkat rendah, FiO2tepat, Tersedia kelembaban tambahan
Harus dilepas saat makan
Mask, aerosol
8–10
30–100
Kelembaban baik, FiOakurat
Tidak nyaman untuk sebagian
Tracheostomy collar
8–10
30–100
Kelembaban baik, nyaman, FiOhampir akurat
T-piece
8–10
30–100
Sama dengantracheostomy collar
Berat dengan pipa
Face tent
8–10
30–100
Kelembaban baik, FiO2hampir akurat
Besar, tidak praktis


































































D.  Tindakan-tindakan keperawatan yang dapat mengoptimalkan terapi oksigen
Apabila seorang pasien menerima terapi oksigen, hal-hal yang seharusnya dilakukan oleh perawat adalah :
· Menjelaskan alasan dan pentingnya kepada pasien
· Evaluasi efektifitas, observasi tanda-tanda hipoksia. Beritahu dokter bila pasien mengalami gelisah, cemas, somnolen, sianosis, atau takikardia
· Analisa gas darah dan bandingkan dengan dengan nilai normal
· Pasang oksimetri nadi untuk monitor saturasi oksigen
· Jelaskan pada pasien atau pengunjung untuk menghindari rokok saat terapi oksigen
Disamping itu untuk mengefektifkan terapi oksigen ini perlu dilakukan tindakan modalitas lain yang bisa saling mendukung. Di antaranya adalah :
1. Chest Fisiotepry, perkusi, postural drainage, Batuk efektif
Tindakan fisioterapi dada dilakukan untuk mengontrol sekresi pada jalan nafas secara meluas. Sekret yang dikeluarkan perlu untuk dikeluarkan melalui batuk ataupun suction, untuk tindakan batuk efektif perlu dilakukan tindakan mengambil nafas dalam, menutup glottis dengan tujuan untuk memberi tekanan pada bagian belakang dada untuk kemudian dengan kekuatan penuh dikeluarkan.
Fisiotetapi dan batuk efektif berhubungan dengan bersihan jalan nafas terhadap mucus pasien yang menghambat sekresi dari trakeobronkial (Jones and Rowe, 1999)

Akumulasi Sekret yang terjadi pada pasien bisanya terjadi pada penderita :
- bronchitis
- asma
- fibrosis cystic
- pneumonia
- bronkoekstasis
Pada Pasien post operasi juga dapat terjadi peningkatan akumulasi secret, sehingga menyebabkan atelektasis, kolap lubuler, sehingga perlu dilakukan fisioterapi dada tetapi penggunaannya memerlukan terapi modalitas yang lain. Misalnya : Pemberian mukolitik, Pemberian system hidrasi yang baik, pemberian bronkodilator termasuk juga pemberian antibiotic.
Tujuan Utama fisioterapi dada :
· Membersihkan jalan nafas dari penumpuikan secret yang berlebih sehingga tidak mengurangi kerja jalan nafas
· Memfasilitasi klien dalam penggunaan batuk untuk mengeluarkan sekret
Hidrasi yang adekuat penting dilakukan untuk pasien dengan program kebersihan paru. Cairan yang diberikan menyebabkan mukus atau sekret lebih lancer dan berair sehingga dapat bergerak ketika dibatukkan dapat keluar lebih mudah, tetapi pemberian hindarsi ini dapat menjadi kontra indikasi terhadap penyakit lain, misalnya gagal jantung , gagal ginjal.
Dengan dilakukan 3 – 4 kali fisioterapi dada/hari dan 2 liter atau lebih cairan/ hari yang diberikan maka akan mencegah dan menciptakan dan membangun kebersihan jalan nafas, mengurangi sesak nafas, meningkatkan kerja pernafasan dan membantu pertukaran gas.
  1. Suctioning
Beberapa tindakan yang dianggap perlu dan penunjang untuk membuka jalan nafas dianggap berpotensi untuk mencegah terdanya obtruksi oleh karena secret, benda asing, dan obstruksi mekanik yang disebabkan oleh jaringan bagian atas.
Tindakan ini mungkin tidak berhubungan dengan order dokter, tetapi tergantung oleh situasi yang ada, intervensi yang dilakukan ketika terjadi sumbatan jalan nafas pada saat itu maka segera dilakukan pembebasan jalan nafas.
Manajemen dalam kepatenan jalan nafas meliputi: Hidung, jalan nafas bagian atas, serta trakea, system jalan nafas bagian bawah.
Suctioning ditujukan untuk mengangkat secret dari jalan nafas, sehingga klien dengan ketidakmampuan atau kegagalan baik pada proses menelan atauapun pada proses pembebasan jalan nafas lainnya dapat terhindar dari obstruksi


                                       Tabel 2. Tabung oksigen dengan 2000 PSI                                     
Ukuran
Vol (Liter)
Durasi/Kecepatan Aliran
Kecil
300
29 menit
Sedang
650
50 menit
Besar
3000
4 jam 41 menit
Untuk keselamatan
·                     Jangan menggunakan minyak/pelumas pada alat-alat oksigen (tabung, regulator, fitting, valve, kran)
·                     Dilarang merokok dan menyalakan api dekat area oksigen
·                     Jangan simpan oksigen pada suhu lebih dari 125oF
·                     Pergunakan sambungan-sambungan reguler/valve yang tepat
·                     Tutup rapat-rapat katup/kran bila tidak dipakai
·                     Jaga tabung agar tidak jatuh
·                     Pilih posisi yangt epat pada saat menghubungkan katup/kran
·                     Yakinkan oksigen selalu ada
·                     Periksa dan pelihara alat-alat
·                     Pakailah oksigen dengan benar

One Response so far.

  1. Kami menyediakan Jasa Isi Oksigen dan Jual Tabung Oksigen open our website: http://www.ratumedika.com/isi-ulang-tabung-oksigen.html

Leave a Reply