BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Kehidupan manusia di dunia tidak mungkin ada tanpa tersedianya bahan makanan, karena untuk mempertahankannya, manusia harus makan secukupnya. Begitu pentingnya makanan untuk kehidupan, sehingga alam sudah mengatur bahwa proses makan itu diiringi oleh rasa nikmat.
Kecukupan gizi mutlak dibutuhkan pada setiap orang agar tumbuh kembangnya optimal. Makanan merupakan salah satu kebutuhan dasar yang harus dipenuhi. Selain itu, makanan yang dikonsumsi haruslah makanan seimbang yang mengandung cukup karbohidrat, protein dan lemak yang seimbang, serta dihidangkan dalam bentuk atau variasi berbagai jenis makanan.
Untuk memenuhi pertahanan tubuh serta kecukupan gizi, maka terdapat suatu sistem pencernaan atau digestivus. Merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-ogran pencernaan.


B.   Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang didapatkan dari pembelajaran sistem pencernaan ini antara lain adalah:
1.      Apa saja organ-organ yang berkaitan dengan sistem pencernaan?
2.      Bagaimana proses pencernaan pada manusia?
3.      Dimana saja terjadi pencernaan mekanik maupun kimiawi?
4.      Apa saja enzim yang terlibat dalam proses pencernaan?
5.      Apa saja kandungan gizi yang diperlukan oleh manusia?
6.      Apa manfaat zat-zat gizi dalam kehidupan sehari-hari?


C.   Tujuan
Tujuan-tujuan yang didapatkan dari pembelajaran ini antara lain:
1.      Agar dapat memahami sistem pencernaan beserta organ-organnya
2.      Agar mengetahui jalannya proses pencernaan
3.      Supaya memahami enzim apa saja yang dibutuhkan dalam proses pencernaan
4.      Agar mengetahui tentang kandungan gizi serta zat-zat gizi yang diperlukan

D.   Manfaat
Manfaat yang diperoleh dari hasil diskusi sistem pencernaan antara lain:
1.      Mengetahui jalanny proses pencernaan pada manusia
2.      Memahami organ-organ sistem pencernaan
3.      Mengetahui enzim yang berperan dalam sistem pencernaan
4.      Mengetahui kandungan gizi pada makanan

  
BAB II
PEMBAHASAN

A.   Tinjauan Pustaka
Sistem pencernaan/sistem gastroinstestin/sistem digestivus adalah sistem organ dalam hewan multisel yang menerima makanan, mencernanya menjadi energi dan nutrien, serta mengeluarkan sisa proses tersebut. Sistem pencernaan antara satu hewan dengan yang lainnya bisa sangat jauh berbeda. Pada dasarnya sistem pencernaan makanan dalam tubuh manusia dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1.      Proses penghancuran makanan yang terjadi dalam mulut hingga lambung
2.      Proses penyerapan sari-sari makanan yang terjadi di dalam usus
3.      Proses pengeluaran sisa-sisa makanan melalui anus
Adapun organ-organ yang berperan dalam proses respirasi adalah:
Saluran pencernaan
Rongga mulut
Mulut berguna untuk mengonsumsi makanan. Di dalam mulut terdapat gigi, lidah, serta kelenjar air liur. Gigi berfungsi sebagai pencernaan mekanik yang dapat memotong dan menghaluskan makanan. Gigi terdiri dari dentin di bagian dalam yang menancap pada tulang rahang dan dikelilingi oleh gusi. Di bagian luar dentin terdapat lapisan enamel yang berfungsi untuk memperkuat gigi. Sedangkan di bagian dalamnya terdapat saluran darah dan urat syaraf. Sedangkan lidah berfungsi sebagai alat pengecap dan membantu mencampur serta menempatkan makanan, menelan dan mendorong makanan ke dalam esofagus. Permukaan lidah ditutupi oleh sekitar 10.000 ujung saraf perasa (taste buds), yaitu sel-sel sensasi spesifik terdapat pada bagian lidah yang berlainan. Di dalam mulut terdapat tiga kelenjar air liur (saliva) yang berguna untuk membasahi makanan dan memulai pencernaan, yaitu:
-          Glandula parotis yaitu kelenjar ludah yang terletak di belakang telinga. Menghasilkan ludah berbentuk cair yang disebut serosa. Merupakan kelenjar ludah terbesar.
-          Glandula submandibularis yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah rahang bawah. Menghasilkan air dan lendir yang disebut seromucus.
-          Glandula sublingualis yaitu kelenjar ludah yang terletak di bawah lidah. Menghasilkan getah yang sama dengan glandula submandibularis.
Proses pencernaan dalam mulut dilakukan secara mekanis (pengunyahan) oleh gigi dan secara enzimatis. Dalam mulut hanya terdapat satu jenis enzim, yaitu amilase yang biasa juga disebut sebagai ptialin. Amilase saliva (ptialin) mudah dibuat dan tidak aktif pada pH 4,0 atau kurang, sehingga aktivitas pencernaan makanan dalam mulut segera berhenti dalam suasana assam lambung. Dengan cara membasahi makanan sewaktu dikunyah, saliva akan mengubah makanan yang kering menjadi massa yang semipadat sehingga akan lebih mudah ditelan.
Faring
Berbentuk pipa, kurang lebih panjangnya 12-14 cm. Letaknya di belakang mulut. Pada faring terdapat refleks yang mencegah makanan masuk ke saluran nafas. Seluruh tahap faringeal dari proses menelan terjadi dalam waktu kurang dari 6 detik.
Esofagus (Kerongkongan)
Esofagus berbentuk tabung sepanjang 25 cm. Letaknya di belakang saluran nafas atau trakea. Pada esofagus, makanan hanya lewat saja. Terdapat otot polos yang berfungsi mendorong makanan dengan gerakan meremas (peristaltik) serta mengontrol kecepatan perjalanan makanan.
Gaster (Lambung)
Lambung berbentuk kantong yang letaknya di rongga perut kiri atas. Secara anatomis, lambung biasanya terbagi menjadi dua bagian besar, yaitu korpus dan antrum. Sedangkan secara fisiologis, lebih tepat dibagi menjadi bagian oral yang merupakan sekitar 2/3 pertama dari korpus dan bagian kaudal yang merupakan sisa dari korpus ditambah antrum. Fungsi motorik lambung antara lain:
-          Penyimpanan sejumlah besar makanan sampai makanan dapat diproses di dalam lambung, duodenum, dan traktus intestinal bawah
-          Pencampuran makanan dengan sekresi dari lambung sampai membentuk suatu campuran setengah cair yang disebut kimus
-          Pengosongan kimus dengan lambat dari lambung ke dalam usus halus pada kecepatan yang sesuai untuk pencernaan dan absorpsi yang tepat oleh usus halus
-          Fungsi lain lambung adalah untuk mencerna protein.
Sekresi getah lambung dimulai oleh mekanisme saraf atau refleks. Sekresi ini disebabkan oleh rangsangan hormon gastrin (sekretin lambung). Rangsangan kimia ini dihasilkan oleh kelenjar lambung dan diabsorpsi ke dalam darah. Histamin yang dihasilkan oleh dekarboksilasi asam amino histidin juga berperan sebagai perangsang sekresi lambung. Enzim yang dihasilkan yaitu:
-          Asam klorida (HCl)
Berfungsi mengasamkan makanan, membunuh bakteri yang masuk bersama makanan, dan mengaktifkan pepsinogen menjadi pepsin.
-          Pepsin
 Pepsin gastrik diproduksi di dalam chief cells dalam bentuk zimogen inaktif, yaitu pepsinogen yang kemudian diaktifkan oleh HCl menjadi pepsin, dan kemudian secara otokatalitik, pepsin yang terbentuk tersebut dapat mengaktifkan sisa pepsinogen menjadi pepsin. Enzim pepsin mengubah protein asli menjadi proteosa dan pepton, yang masih merupakan turunan protein yang berukuran molekul besar. Berfungsi mengubah protein menjadi pepton dan polipeptida.
-          Renin
Berfungsi mengendapkan protein susu (kasein) dari air susu. Enzim ini memegang peranan penting dalam proses pencernaan bayi karena akan mencegah bergeraknya susu yang terlalu cepat dari lambung. Dengan adanya kalsium, renin akan mengubah kasein (secara ireversibel) menjadi para-kasein, yang kemudian akan dihidrolisis oleh oleh pepsin. Pada orang dewasa, enzim ini biasanya tidak terdapat lagi.
-          Lipase
 Fungsi lipolisis getah lambung tidak penting, walaupun dalam getah lambung ditemukan suatu lipase yang mampu memecah lemak.
Usus halus (Intestium tenue)
Merupakan saluran panjang sekitar 8,25 m dan dibagi menjadi 3 bagian utama yaitu:
-          Duodenum (usus dua belas jari) merupakan usus halus yang berbatasan dengan ventriculus. Terjadi proses pemecahan lemak dan karbohidrat. Panjangnya  sekitar 25 cm/0,25 m. Dalam duodenum memiliki dua saluran yaitu saluran empedu dan saluran pancreas yang banyak mengandung enzim.
-          Jejunum (usus kosong) merupakan usus halus yang  berbatasan langsung dengan duodenum dan ileum. Disini tidak terjadi proses penyerapan dan pencernaaan makanan. Panjangnya sekitar 7 m.
-          Ileum (usus penyerapan) merupakan usus halus yang  berbatasan dengan jejunum dan intestinum crassum. Disinilah terjadi penyerapan sari-sari makanan. Panjangnya   sekitar 1 m.
Dinding usus halus menghasilkan getah usus halus yang bersifat basa dan dihasilkan setiap hari sebanyak 3 liter. Enzim tersebut yaitu:
-          Enterokinase yaitu berfungsi untuk mengubah enzim tripsonogen menjadi tripsin dan erepsinogen menjadi erepsin.
-          Erepsin yaitu berfungsi untuk mengubah pepton menjadi asam amino.
-          Disakarase yaitu berfungsi untuk mengubah disakarida menjadi monosakarida. Macamnya sukrase berfungsi untuk mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. Maltase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa dan glukosa. Laktase berfungsi untuk mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa.
-          Lipase usus berfungsi untuk memecahkan lemak menjadi asam lemak dan gliserin/gliserol.
Terjadi proses pencernaan secara kimiawi. Memiliki struktur yang berlekuk yang disebut dengan vili atau jonjot usus. Vili berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan sari-sari makanan. Di dalam vili terdapat pembuluh darah yang berfungsi untuk mengangkut glukosa, asam amino, vitamin dan mineral ke seluruh tubuh. Selain itu juga terdapat pembuluh kil/pembuluh limfe/pembuluh getah bening yang berfungsi untuk mengangkut asam lemak dan gliserol menuju vena cava bawah tulang selangka.
Usus besar (Intestinum crassum)
Merupakan saluran panjang dengan permukaan dinding yang mengalami penyempitan dan penonjolan serta merupakan terusan dari usus halus. Dibedakan menjadi 3 bagian besar yaitu:
-          Caecum/sekum merupakan pertemuan antara usus halus dan usus besar. Pada bagian ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut umbai cacing/appendiks.
-          Colon/kolon/usus tebal merupakan bagian yang lebih tebal dan menyempit dengan banyak tonjolan pada bagian pemukaannya. Terbagi menjadi 3 bagian/daerah yaitu:
·         Intestinum pars ascendens/bagian yang naik.
·         Bagian mendatar.
·         Intestinum pars descendens/bagian yang menurun.
-          Rectum/rectum/poros usus merupakan bagian terakhir dari usus besar.
Proses yang terjadi di kolon adalah adanya pencernaan secara biologis dengan bantuan bakteri Escherichia coli yang bertugas untuk membusukkan makanan,  membentuk vitamin K dan menghambat pertumbuhan bakteri yang bersifat pathogen. Sisa makanan yang telah dibusukkan akan dibentuk menjadi feses dan akan masuk dalam rectum. Sedangkan proses yang terjadi di rectum adalah pergerakan feses secara peristaltik yang dikendalikan oleh otot polos dan akhirnya akan  menuju anus (lubang  pelepasan akhir).

Anus
Merupakan lubang pada ujung saluran pencernaan. Terjadi proses perjalanan terakhir dari feces yang telah dibentuk di kolon. Proses pengeluaran  feses melalui anus disebut defekasi. Macam otot yang dimiliki  oleh anus adalah:
-          Otot sphincter internus merupakan otot bagian dalam yang kerjanya tidak dipengaruhi oleh kehendak/diluar kesadaran.
-          Otot sphincter eksternus merupakan otot bagian luar yang kerjanya dipengaruhi oleh kehendak/secara sadar. Kontraksi otot ini dapat menahan feses untuk keluar tetapi dalam waktu yang pendek/tidak lama.
Organ tambahan
Hati (Hepar)
Merupakan kelenjar pencernaan yang terbesar dalam tubuh dengan berat sekitar 2 kg dan berwarna kemerahan. Letak di dalam rongga perut sebelah  kanan, di bawak sekat rongga dada. Menghasilkan cairan empedu (bilus) yang ditampung dalam kantung empedu (vesica felea). Setiap hari vesica felea  menghasilkan 0,5 liter cairan empedu. Empedu mengandung:
-          Garam kholat yang berfungsi:
·         Mengaktifkan lipase pankreas
·         Menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak  sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan
·         Bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah diserap
-          Natrium karbonat berfungsi mengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7, 1 – 8,5
-          Kolesterol merupakan lemak netral yang memiliki daya larut sangat kecil dalam air
-          Merupakan prekusor dari aktivitas steroid seperti vitamin dan hormon
Empedu menghasilkan:
-          Menghasilkan zat warna empedu (bilirubin an biliverdin)
-          Menghasilkan garam empedu

Empedu berfungsi:
-          Untuk mengemulsikan/memecahkan lemak
-          Membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan bagian atas
Hepar berfungsi:
-          Menghasilkan cairan empedu
-          Menawarkan racun
-          Menyimpan gula dalam bentuk glikogen (gula otot)
-          Mengubah provitamin A menjadi vitamin A
-          Menjaga keseimbangan zat makanan dalam darah
-          Mengubah kelebihan asam amino menjadi urea untuk dikeluarkan dari tubuh

  
B.    Analisis Skenario
Sholat jum’at
Hukum sholat jum’at adalah wajib bagi laki-laki, sedangkan untuk perempuan adalah sunah. Ada juga paham yang menyebutkan bahwa sholat jum’at bagi perempuan adalah wajib. Tetapi semua itu dikembalikan kepada pribadi masing-masing. Tata cara dalam melakukan sholat jum’at antara lain:
1.      Khotib naik ke mimbar setelah tergelincirnya matahari
2.      Muadzin mengumandangkan adzan
3.      Khutbah
4.      Sholat
Aroma makanan yang dapat menyebabkan saliva bertambah
Bau atau makanan yang masuk ke dalam mulut menimbulkan sinyal dari hidung dan mulut. Kemudian sinyal tersebut menuju nuklei vagus, glosofaringeus, dan salivarius di dalam batang otak. Nuklei menjalarkan sinyal melalui saraf parasimpatis ke kelenjar sekretorik yang berada di dalam mulut dan lambung yang menyebabkan sekresi getah pencernaan sehingga terjadilah rasa lapar
Air liur bertambah banyak
Pada skenario, air liur Amir bertambah banyak karena melihat makanan kesukaannya. Air liur yang bertambah banyak dapat disebabkan oleh:
1.      Rangsangan taktil tertentu (adanya benda halus dalam rongga mulut)
2.      Sinyal-sinyal saraf yang tiba pada nukleus salivatorius dari pusat-pusat sistem saraf yang lebih tinggi
3.      Perangsangan simpatis
4.      Suplai darah ke kelenjar (sinyal-sinyal saraf parasimpatis yang sangat merangsang salivasi, dalam derajat sedang juga melebarkan pembuluh-pembuluh darah.

Komposisi yang terdapat pada air liur antara lain:
1.      Elektrolit (Na, K, Ca, Mg)
2.      Mukosa (mukopolisakarida, glukoprotein)
3.      Senyawa anti bakteri (tiosinat, hidrogen peroksida, imunoglobulin A)
4.      Enzim (lisozim, lingkualipase, liquid, amilase)
Peranan air liur adalah:
1.      Memulai pencernaan karbohidrat
2.      Mempermudah proses menelan
3.      Efek anti bakteri
4.      Sebagai pelarut untuk molekul-molekul dalam merangsang papil pengecap
5.      Membantu berbicara dengan mempermudah gerakan bibir dan lidah
6.      Penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi
7.      Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam dari makanan dan bakteri
Akibat dari kekurangan air liur
Kekurangan air liur dapat menimbulkan penyakit serostomia atau kesulitan mengunyah, menelan, serta artikulasi berbicara yang tidak jelas.
Etika makan dalam islam
1.      Dianjurkan untuk makan bersama-sama
2.      Lambung disarankan berisi 1/3 makanan, 1/3 minuman, dan 1/3 udara
3.      Sebelum makan diawali basmalah terlebih dahulu
4.      Menggunakan tangan kanan
5.      Mengambil makanan yang lebih dekat
6.      Makanlah dengan satu per satu
7.      Dianjurkan untuk dibagi atau diletakkan di piring
8.      Tidak boleh bersandar
9.      Mendahulukan orang yang lebih tua
10.  Setelah selesai makan, bersihkan tangan
11.  Mengunyah lebih dari 30 kali
12.  Dianjurkan makan dengan cara duduk
Gizi pada makanan
1.      Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi yang paling penting. 1 gr karbohidrat dapat menghasilkan 4 kkal. Dalam satu hari diperlukan 50-100 gr pada orang dewasa normal. 65% karbohidrat diperlukan tiap hari. Meskipun karbohidrat sebagai sumber energi dapat digantikan oleh protein atau lemak, suatu gejala yang tidak diinginkan akan timbul apabila karbohidrat tidak terdapat dalam makanan yang dikonsumsi.
2.      Lemak
Tiap hari diperlukan lemak sebanyak 20%. 1 gr lemak dapat menghasilkan 9 kkal. Fungsinya:
-          Sumber energi yang efisisen yang disimpan dalam jaringan adiposa
-          Jika lemak dan protein bergabung menjadi alat transport lipid dalam darah
-          Berperan sebagai pelarut dan pembawa vitamin larut lemak (A, D, E, dan K)
-          Sebagai regulator tubuh
3.      Protein
Diperlukan 160 gr per hari. 1 gr protein menghasilkan 4 kkal. Kurang lebih sebanyak 10-15%. Fungsi protein antara lain:
-          Membantu penyerapan zat gizi lain, misalnya zat besi
-          Mencukupi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral karena produk pangan hewani juga merupakan sumber vitamin dan mineral yang baik
-          Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan
-          Pembentukan senyawa tubuh yang esensial (hormon, hemoglobin, enzim)
-          Regulasi keseimbangan air
-          Mempertahankan netralitas tubuh
-          Pembentukan antibodi
-          Transpor gizi
4.      Vitamin
Vitamin dan tidak mengalami pencernaan di dalam saluran pencernaan, tetapi proses pencernaan makanan akan membebaskan kedua macam zat gizi mikromolekul tersebut dari keterikatannya pada zat gizi makromolekul sehingga akhirnya vitamin dan mineral tersebut dapat diserap oleh usus halus dan masuk ke dalam tubuh.
5.      Mineral
Seperti halnya vitamin, mineral juga tidak mengalami pencernaan. Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dapat digolongkan menjadi:
-          Mineral makro, misalnya Ca, P, Mg, Na, dan K
-          Mineral mikro, misalnya Fe, Zn, dan I
-          Trace elements, misalnya Cu, Se, Co, F, Si, Mn, Cr, As, Mb, dan Ni.
6.      Air
Dibutuhkan 2500 mL dalam tiap hari. Fungsinya:
-          Sebagai pelarut
-          Pengangkut hasil metabolisme ke seluruh tubuh
-          Mempertahankan suhu tubuh
Mengunyah dan menelan
Proses mengunyah disebabkan oleh suatu refleks mengunyah. Adanya makanan di dalam mulut awalnya menimbulkan penghambat refleks otot untuk mengunyah, yang menyebabkan rahang bawah turun ke bawah. Penurunan ini kemudian menimbulkan refleks regang pada otot-otot rahang bawah yang menimbulkan kontraksi rebound. Keadaan ini secara otomatis mengangkat rahang bawah yang menimbulkan pengatupan gigi, tetapi juga menekan makanan melawan dinding mulut, yang menghambat otot rahang bawah sekali lagi, menyebabkan rahang bawah turun dan kembali rebound pada saat yang lain, dan ini terjadi berulang-ulang.
Sedangkan proses menelan yaitu, bila makanan sudah siap untuk ditelan, secara sadar makanan ditekan atau digulung ke arah posterior ke dalam faring oleh tekanan lidah ke atas dan ke belakang terhadap palatum. Dari sini, proses menelan berlangsung secara otomatis dan umumnya tidak dapat ditahan.
Mekanisme tersedak
Setelah mulut, terdapat 2 saluran, yaitu saluran pernafasan dan pencernaan. Untuk mengatur pernafasan dan pencernaan diperlukan katup epiglotis. Jika udara pernafasan masuk, maka katup epiglotis menutup saluran pencernaan dan membuka saluran pernafasan. Begitu sebaliknya pada makanan yang masuk. Tersedak dapat terjadi karena kesalahan pada epiglotis dalam membuka dan menutup katup, sehingga makanan yang seharusnya melewati saluran pencernaan justru masuk ke saluran pernafasan. Oleh karena itu, sebagai efek dari penolakan benda asing yang masuk tersebut, maka terjadilah batuk atau tersedak.
Waktu yang diperlukan dalam pencernaan
Waktu perjalanan dari mulut ke kolon transversum adalah 8 jam. Pengosongan lambung sekitar 4-5 jam. Sedangkan nutrisi habis setelah 72 jam. Pada kasus di atas, rasa sakit dan melilit diperkirakan terjadi pada saat makanan berada di kolon transversum.
Feses
Kandungan pada feses normal adalah ¾ air dan ¼ bahan-bahan padat. Adapun bahan-bahan padatnya yaitu:
-          30% bakteri mati
-          10-20% lemak
-          10-20% bahan anorganik
-          2-3% protein
-          30% serat makanan yang tidak dicerna
Warna coklat pada feses disebabkan oleh starkobilin dan urobilin yang berasal dari bilirubin. Bau feses terutama dipengaruhi oleh produk kerja bakteri. Jika feses encer, maka kandungan airnya lebih banyak dari normal, sekitar 90%.

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A.   Kesimpulan
Sistem pencernaan merupakan proses perubahan atau pemecahan zat makanan dari molekul kompleks menjadi molekul yang lebih sederhana dengan menggunakan enzim dan organ-ogran pencernaan. Organ yang termasuk dalam sistem pencernaan makanan adalah : mulut (kelenjar saliva, gigi dan lidah), faring, esofagus, lambung, usus (usus halus dan usus besar), pankreas, hati dan kantung empedu. Sistem pencernaan berfungsi untuk mencerna makanan agar supaya zat-zat gizi yang terkandung di dalamnya dapat diserap (diabsorpsi) dan digunakan oleh sel-sel tubuh, melalui perubahan secara fisik dan kimia (enzimatis).
B.   Saran
1.        Makanlah secara teratur dan tepat waktu
2.        Usahakan memakan makanan 4 sehat 5 sempurna
3.        Dianjurkan untuk tidak makan secara terburu-buru
4.        Konsumsi air yang cukup
5.        Imbangi dengan olahraga yang cukup serta teratur


DAFTAR PUSTAKA

Sheerwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Guyton, Arthur C. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Harper, H. A. 1979. Biokimia. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Nasoetion, Andi Hakim. 1987. Energi dan Zat-Zat Gizi. Jakarta: PT Gramedia.

Leave a Reply